CINTA YANG SEMPAT PUTUS
“woy sya tunggu gua kenapa sih!” teriak nita sahabatku yang enggak ku
perdulikan, hati ku benar-benar hancur melihat robby, orang yang aku
cintai ngungkapin perasaanya ke cewek lain di depanku. oh ya sebelumya
kenalakan namaku natasya lenggkapnya natasya safira kini aku telah
mengginjak kelas XI.
“sya lo kenapa sih tadi main nyelonong aja kan tadi ada pertunjukan seru loh.” protes nita kepadaku
“eh ni anak diajak ngomong malah diem aja, kenapa sih elo?” tanya nita tapi tak ku respon sama sekali
“sya kenapa elo?” tanya nita lagi tapi lebih kalem
“aku gak tau nit hatiku benar-benar hancur dan sakit banget!” jawabku lunglai lalu kudekap nita erat-erat dengan linangan air mata yang terus mengalir
“aku gak mengerti maksudmu sya coba deh kamu jelasin ke aku pelan-pelan!” pinta nita yang mencoba menenangkanku
“robby, aku tuh suka sama robby!” unggkapku pelan
“hah… elo suka sama robby, tapi kenapa elo sebelumnya gak pernah cerita sama gua, siapa tau kan gua bisa bantu, sekarang udah terlambat sya robby udah jadian sama syasa,” ucap nita kaget
“aku malu nit, karena aku tau pasti robby gak memiliki rasa yang sama ke aku, lo kan tau sikap robby ke aku tuh dingin banget, makannya aku gak berani cerita sama siapa-siapa termasuk kamu” ungkapku
“duhhh sya yang sabarnya lo gak boleh nagis lo harus kaut lo harus percaya kalau semua ini pasti ada jalanya” hibur nita sambil memeluk ku
“sya lo kenapa sih tadi main nyelonong aja kan tadi ada pertunjukan seru loh.” protes nita kepadaku
“eh ni anak diajak ngomong malah diem aja, kenapa sih elo?” tanya nita tapi tak ku respon sama sekali
“sya kenapa elo?” tanya nita lagi tapi lebih kalem
“aku gak tau nit hatiku benar-benar hancur dan sakit banget!” jawabku lunglai lalu kudekap nita erat-erat dengan linangan air mata yang terus mengalir
“aku gak mengerti maksudmu sya coba deh kamu jelasin ke aku pelan-pelan!” pinta nita yang mencoba menenangkanku
“robby, aku tuh suka sama robby!” unggkapku pelan
“hah… elo suka sama robby, tapi kenapa elo sebelumnya gak pernah cerita sama gua, siapa tau kan gua bisa bantu, sekarang udah terlambat sya robby udah jadian sama syasa,” ucap nita kaget
“aku malu nit, karena aku tau pasti robby gak memiliki rasa yang sama ke aku, lo kan tau sikap robby ke aku tuh dingin banget, makannya aku gak berani cerita sama siapa-siapa termasuk kamu” ungkapku
“duhhh sya yang sabarnya lo gak boleh nagis lo harus kaut lo harus percaya kalau semua ini pasti ada jalanya” hibur nita sambil memeluk ku
2 bulan pun berlalu, semenjak kejdian itu aku telah pasrah dan
berusaha move on dari robby, akhirnya aku udah sedikit bisa melupakan
dia dengan bantuan nita, nita juga mengenalkan aku dengan beberapa cowok
tapi sayang di antara mereka aku belum ada yang cocok, bukan karena aku
munafik atau terlalu naif, tapi aku takut menyakiti hati cowok tersebut
karena diriku masih di bayang-bayang robby. dan aku memutuskan untuk
sendiri sambil ngelupain robby. Dan sejak kejadian itu aku juga menjadi
cewek yang tomboy, munggkin juga pengaruh dari nita karena dia juga
tomboy
“oh ya lo tau gak kalau robby udah end lo sama syasa” ucap nita di suatu saat
“terus apa hubunganya sama gua, emang gua bakal bahagia gitu gua tuh udah gak lagi mikirin dia” celotehku pada nita
“bener nih elo udah hapus dia di memori otakmu itu”
Tiba-tiba kami mendengar derap langgkah kaki menghampiri kita, aku pun menolehnya dan ternyata sosok itu adalah robby
“kenapa dia kemari ya?” batinku
“hai sya, nit boleh gabung gak?” tanyanya sopan
“oh silakan” ucap nita
“terus apa hubunganya sama gua, emang gua bakal bahagia gitu gua tuh udah gak lagi mikirin dia” celotehku pada nita
“bener nih elo udah hapus dia di memori otakmu itu”
Tiba-tiba kami mendengar derap langgkah kaki menghampiri kita, aku pun menolehnya dan ternyata sosok itu adalah robby
“kenapa dia kemari ya?” batinku
“hai sya, nit boleh gabung gak?” tanyanya sopan
“oh silakan” ucap nita
Nita dan robby Pun terhanyut dalam perbicangan kecil, dan sedangkan aku hanya diam dan menatapnya dalam-dalam
“eh sya kamu kok diam aja kenapa?” tanya robby, yang membuat ku terkejut dan salting apalagi tadi dia mempergoki aku sedang memperhatikannya.
“duuhh kenapa gua jadi salting gini ya, bodoh banget sih gua mandagin dia segala” maki gua dalam hati
“sya kok diem aja?” ucap robby kesekian kalinya
“gak, kok tadi gua gua tuh mencoba mengingat-ingat hp gua” ucap gua kikuk dan grogi banget apalagi dengan bahasa elo-gua
“gua ambil dulu ya hpnya bye, oh ya nit sekalian gua pinjem buku fisika kemarin ya” teriaku berlalu pergi.
“eh sya kamu kok diam aja kenapa?” tanya robby, yang membuat ku terkejut dan salting apalagi tadi dia mempergoki aku sedang memperhatikannya.
“duuhh kenapa gua jadi salting gini ya, bodoh banget sih gua mandagin dia segala” maki gua dalam hati
“sya kok diem aja?” ucap robby kesekian kalinya
“gak, kok tadi gua gua tuh mencoba mengingat-ingat hp gua” ucap gua kikuk dan grogi banget apalagi dengan bahasa elo-gua
“gua ambil dulu ya hpnya bye, oh ya nit sekalian gua pinjem buku fisika kemarin ya” teriaku berlalu pergi.
Semenjak kejadian itu hubungan ku sama robby sudah gak dingin lagi,
kita bagaikan sahabat yang kompak dan bahkan ketika kita jalan berdua
banyak yang bilang kalau kita itu sepasang kekasih, hingga tanpa aku
sadari kalau sebenarnya hati ini telah tumbuh lagi benih cinta ku pada
robby walau ku tak tau apakah dia juga memiliki rasa yang sama atau
tidak, tapi ku tetap biasa saja ku mencoba jalani saja seperti air yang
mengalir,
“rob, gua pinjam hp lo donk” tanya pada robby di kantin.
“wah kayaknya tu hp ketiggalan di tas deh” ucapnya
“ya udah gua ambil ya?”
Akhirnya aku pun menuju ke kelas robby dan saat ku buka tasnya mata ku langsung tertuju pada kertas lipat yang terselip di antara buku di tas robby, segera tangan ini meraihnya dan saat ku buka mata ini langsung terbelalak dengan kalimat yang ditulisnya.
“wah kayaknya tu hp ketiggalan di tas deh” ucapnya
“ya udah gua ambil ya?”
Akhirnya aku pun menuju ke kelas robby dan saat ku buka tasnya mata ku langsung tertuju pada kertas lipat yang terselip di antara buku di tas robby, segera tangan ini meraihnya dan saat ku buka mata ini langsung terbelalak dengan kalimat yang ditulisnya.
“dear kamu”
kelak suaatu saat ku ingin kau tau bahwa ku sanggat sangat mengharapkanmu, ku tu…
kelak suaatu saat ku ingin kau tau bahwa ku sanggat sangat mengharapkanmu, ku tu…
“apa maksud surat ini, lalu siapa yang dia maksud” gumanku
“yang ku maksud itu adalah kamu” tiba-tiba suara robby mengagetkanku
“mungkin ini gak seromantis yang ada di tv tv tapi aku mau kau menjadi pendamping hidupku” lanjutnya
“roobbyyy… ini… ini serius?” tanyaku hampir tak percaya
“kamu mau kan jadi pacar aku?”
“dulu aku memang sangat mengharapkan mu tapi sekrang…”
“sekarang apa sya?” tanya robby penasaran
“harapan itu terwujud juga robb… iya aku mau jadi pacar kamu” jawabku akhirnya
“yang ku maksud itu adalah kamu” tiba-tiba suara robby mengagetkanku
“mungkin ini gak seromantis yang ada di tv tv tapi aku mau kau menjadi pendamping hidupku” lanjutnya
“roobbyyy… ini… ini serius?” tanyaku hampir tak percaya
“kamu mau kan jadi pacar aku?”
“dulu aku memang sangat mengharapkan mu tapi sekrang…”
“sekarang apa sya?” tanya robby penasaran
“harapan itu terwujud juga robb… iya aku mau jadi pacar kamu” jawabku akhirnya
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar